Pertolongan Pertama Bayi Tersedak Asi Dan Keluar Dari Hidungnya

Sedang Trending 2 minggu yang lalu

Jakarta -

Risiko bayi tersedak ASI bisa terjadi kapan saja ya, Bunda. Ketahui pertolongan pertama bayi tersedak ASI dan keluar dari hidungnya agar Bunda lebih tenang menghadapi kondisi tersebut.

Sebagai ibu baru dari bayi baru lahir, Bunda mungkin kerap mendapati bayi gumoh lebih dari satu kali. Bahkan, tak jarang ASI tersebut keluar dari hidung bayi dan membikin Bunda panik. 

Memang, perihal tersebut sungguh menakutkan terutama ketika ASI mengalir melalui hidung. Hal ini tidak saja membikin Bunda cemas tetapi juga membikin Si Kecil jengkel meski kondisi ini merupakan kejadian nan biasa dan wajar, seperti dikutip dari laman Momlovebest.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Bayi tersedak ASI

Refluks pada bayi ketika ASI keluar kembali baik dari mulut alias hidung merupakan perihal nan normal terjadi dan bukan merupakan masalah nan serius. Hal ini dapat terjadi pada bayi sehat beberapa kali dalam sehari, meskipun perihal ini lebih jarang terjadi setelah usia bayi menginjak 18 bulan.

Refleks alami nan mendorong ASI kembali ke atas adalah sesuatu nan tidak dapat dikendalikan oleh bayi. Hidung dan tenggorokan memang saling terhubung, dan jika gumoh terjadi dengan cepat, dapat berkarakter proyektil dan mengejutkan.

Beberapa perihal nan mungkin menyebabkan bayi mengalami perihal ini diantaranya sebagai berikut ya, Bunda:

1. Katup perut nan belum matang

Otot sfingter menghubungkan perut dan kerongkongan bayi Bunda. Otot sfingter esofagus bagian bawah belum matang pada bayi baru lahir dan terkadang memungkinkan makanan keluar ke kerongkongan.

2. Gangguan

Saat perhatian bayi terganggu saat menyusu, refleks menghisap-menelannya bisa terganggu. Mereka mungkin menelan terlalu banyak susu sekaligus, menyebabkan sedikit tersedak, sehingga susu kembali keluar melalui hidung.

3. Menelan udara

Jika bayi Bunda betul-betul lapar, dia mungkin menyusu dengan terburu-buru dan meneguk. Hal ini dapat menyebabkan mereka menelan udara. Udara kemudian dapat kembali lagi nanti, membawa serta susu.

4. Batuk alias bersin

Bayi Bunda nan baru lahir mempunyai sedikit kendali atas tubuhnya. Tindakan sederhana seperti bersin alias batuk dapat menyebabkan ASI kembali naik ke kerongkongan.

Bagaimana mengurangi akibat bayi tersedak?

Beberapa perihal sederhana sebenarnya dapat meminimalisasi bayi tersedak ASI ya, Bunda. Jika mau mencobanya, upaya berikut ini bisa jadi solusinya ya, Bunda:

Saat menyusui:

1. Cobalah untuk memberikan makan bayi tepat waktu sebanyak mungkin. Jika bayi terlalu lapar, mereka mungkin menelan udara, sehingga meningkatkan kemungkinan bayi tersedak.

2. Jika bayi diberi susu botol, pastikan lubang putingnya tidak terlalu besar. Lubang puting nan lebih besar dapat menyebabkan bayi mengeluarkan terlalu banyak ASI dalam waktu nan terlalu cepat.

3. Beri makan bayi di ruangan dengan sedikit gangguan. Tempat nan tenang bakal membikin bayi konsentrasi pada makan daripada apa nan terjadi di sekitarnya. Ini mungkin perihal tersulit untuk diperbaiki jika Bunda mempunyai anak lainnya nan kudu diasuh juga. 

4. Jangan memberikan makan berlebihan. Jika bayi berkelakuan kenyang, meskipun dia makan lebih sedikit dari biasaya, percayalah pada nalurinya. Jangan memaksa mereka untuk makan lebih dari apa nan mereka inginkan alias butuhkan.

Setelah menyusui:

1. Segera sendawakan bayi 
2. Jaga bayi tetap tegak selama beberapa menit
3. Jika bayi tertidur, baringkan dalam kondisi telentang. Dengan begitu, bayi secara otomatis bakal menelan alias mengeluarkan susu dari tenggorokannya. Tidur telentang juga bakal membantu mereka mengeluarkan cairan jika mereka muntah saat tidur
4. Hindari busana ketat

Pertolongan pertama saat bayi tersedak ASI

Bayi nan tersedak ASI sebenarnya merupakan perihal nan wajar ya, Bunda. Pada kebanyakan kasus, ibu hanya perlu berakhir menyusui dan menggendong bayi dalam posisi berdiri, dipadukan dengan tepukan lembut pada punggung agar bayi merasa lebih nyaman seperti dikutip dari laman Vinmec.

Sebaliknya, jika anak sudah bangun namun tetap batuk dan susah bernapas lantaran tersedak susu, sebaiknya berikan pertolongan dengan aktivitas berikut:

1. Menepuk punggung

Letakkan bayi tengkurap dengan kepala lebih rendah dari pangkuannya. Gunakan satu tangan untuk menopang leher dan dada anak, tangan lainnya menepuk-nepuk sebanyak 5 kali secara terus menerus dengan kekuatan sedang, ke area sela-sela tulang belikat anak.

Setelah ditepuk, balikkan anak secara perlahan. Jika Bunda memandang warna kulit anak tetap belum kembali cerah alias pernapasannya belum kembali normal, segera bawa ke master untuk penanganan lebih lanjut ya, Bunda.

2. Kompresi dada 

Sambil kompresi dada, Bunda juga bisa sembari menggendong bayi dalam posisi telentang. Letakkan dua jari (jari tengah dan telunjuk) di tengah dada bayi lampau tekan tulang dada sebanyak 5 kali secara terus menerus. Ini bakal membantu mendorong udara keluar dari paru-paru bayi dan membersihkan penyumbatan.

Jika kulit anak tetap pucat, anak batuk, susah bernapas, alias tidak sadarkan diri, segera hubungi akomodasi medis ya, Bunda.

Semoga informasinya membantu ya, Bunda.

Bagi Bunda nan mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

Selengkapnya
Sumber HaiBunda
HaiBunda