Penanganan Cedera Bahu Dengan Teknologi Terkini Radiofrekuensi Ablasi

Sedang Trending 5 bulan yang lalu

Dengan kemajuan teknologi modern di bagian kedokteran, penanganan cedera bahu sekarang mulai bervariasi. Pada kasus cedera bahu ringan, master mungkin hanya bakal memberikan obat-obatan pereda nyeri dan peradangan. Namun, pada beberapa kondisi nyeri nan kronis dan sudah parah, metode intervensi lainnya tentu diperlukan. Pengelolaan intervensi nyeri akibat cedera bahu bisa mencakup radiofrekuensi ablasi dan mungkin saja pembedahan jika terapi lain tidak memberikan hasil kesembuhan nan optimal. 

Radiofrekuensi Ablasi

Radiofrekuensi ablasi (RFA) adalah prosedur non-bedah nan melibatkan penggunaan gelombang radiofrekuensi untuk merusak jaringan saraf nan menyebabkan rasa sakit. Dalam konteks penanganan cedera bahu, prosedur ini dapat membantu mengurangi nyeri dengan mengganggu sinyal nyeri nan dikirimkan oleh saraf-saraf tertentu.

Prosesnya dimulai dengan memasukkan jarum tipis nan mengandung elektroda ke dalam area nan tepat di sekitar cedera bahu. Elektroda ini kemudian memancarkan gelombang radiofrekuensi nan menghasilkan panas nan cukup untuk merusak alias menonaktifkan saraf nan menyebabkan nyeri. Prosedur ini umumnya dilakukan dengan pengarahan gambar medis, seperti ultrasonografi alias sinar-X, untuk memastikan kecermatan dan presisi.

Kegunaan Radiofrekuensi Ablasi dalam Penanganan Cedera Bahu

  • Meredakan nyeri, baik nyeri akut maupun kronis
  • Mengurangi peradangan di area bahu nan terkena
  • Proses pemulihan lebih singkat dan nyaman
  • Mengurangi akibat jangkitan dan komplikasi lainnya

Kondisi Cedera Bahu nan Membutuhkan RFA

  • Tendinitis Bahu
  • Frozen Shoulder (Bahu Beku)
  • Cedera bahu akibat kerusakan saraf, radiofrekuensi ablasi dapat digunakan untuk mengurangi nyeri nan disebabkan oleh kerusakan tersebut.

Pentingnya Berkonsultasi dengan Dokter

Meskipun radiofrekuensi ablasi menawarkan sejumlah manfaat, keputusan untuk menjalani prosedur ini kudu dilakukan setelah Anda berkonsultasi dengan dokter. Beberapa potensi akibat dan komplikasi, seperti jangkitan alias reaksi alergi terhadap anestesi lokal, perlu dipertimbangkan.

Dokter bakal membantu melakukan pemeriksaan awal terlebih dulu dan mengelola indikasi nyeri dengan perawatan nan sesuai. Silahkan membikin janji konsultasi dengan master kami di Klinik Patella di nomor ​​021-2237-9999 alias chat melalui whatsapp di 0811 8124 2022.

Baca juga: Cedera Dislokasi Bahu, Bagaimana Mengatasinya?

Frequently Asked Questions (FAQ)

Bagaimana Penanganan Cedera Bahu?

Pada kasus cedera bahu ringan, master mungkin hanya bakal memberikan obat-obatan pereda nyeri dan peradangan. Namun, pada beberapa kondisi nyeri nan kronis dan sudah parah, metode intervensi lainnya tentu diperlukan. Pengelolaan intervensi nyeri akibat cedera bahu bisa mencakup radiofrekuensi ablasi dan mungkin saja pembedahan jika terapi lain tidak memberikan hasil kesembuhan nan optimal.

Apa Itu Radiofrekuensi Ablasi?

Radiofrekuensi ablasi (RFA) adalah prosedur non-bedah nan melibatkan penggunaan gelombang radiofrekuensi untuk merusak jaringan saraf nan menyebabkan rasa sakit. Dalam konteks penanganan cedera bahu, prosedur ini dapat membantu mengurangi nyeri dengan mengganggu sinyal nyeri nan dikirimkan oleh saraf-saraf tertentu.

Apa Keunggulan Radiofrekuensi Ablasi?

1. Meredakan nyeri, baik nyeri akut maupun kronis 2. Mengurangi peradangan di area bahu nan terkena 3. Proses pemulihan lebih singkat dan nyaman 4. Mengurangi akibat jangkitan dan komplikasi lainnya

Post Views: 40

Selengkapnya
Sumber Klinik Patella
Klinik Patella