Memahami Hormon Fsh Dan Lh Pada Sistem Reproduksi Perempuan

Sedang Trending 1 minggu yang lalu

Jakarta -

Seperti nan Bunda telah ketahui, setiap perseorangan mempunyai beragam jenis hormon di dalam tubuhnya. Hormon ini mempunyai beragam kegunaan nan dapat membantu tubuh bekerja dengan baik.

Meski wanita dan laki-laki mempunyai hormon nan tidak semuanya sama, namun terdapat juga hormon nan sama-sama dimiliki oleh keduanya.

Dalam tubuh Bunda dan Ayah, terdapat hormon FSH dan LH. Kedua hormon ini mempunyai peranan krusial untuk sistem reproduksi wanita dan laki-laki. Namun, apa nan membedakan keduanya ya? Yuk, simak terus untuk mengetahuinya. 

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Apa itu hormon FSH dan LH?

Melansir dari Cleveland Clinic, follicle-stimulating hormone (FSH) alias hormon perangsang folikel merupakan hormon nan mempunyai peran dalam perkembangan dan reproduksi seksual. Dibuat dan dilepaskan oleh kelenjar pituitari, hormon nan satu ini bakal mempengaruhi kegunaan dari ovarium dan testis. 

Sementara itu, luteinizing hormone (LH) alias hormon lutenisasi merupakan hormon nan dapat merangsang proses dalam tubuh Bunda dan Ayah nan berfaedah bagi kesehatan, perkembangan, dan reproduksi seksual. Sama seperti hormon FSH, hormon LH dikeluarkan dari struktur mini di dalam otak nan disebut dengan kelenjar pituitari. 

Selain itu, hormon LH juga mempunyai kegunaan untuk membikin perubahan pada organ reproduksi pada wanita dan laki-laki, ialah ovarium dan testis, agar keduanya dapat membikin sistem reproduksi berfaedah dengan baik. 

Perbedaan hormon FSH dan LH

Perlu Bunda ketahui bahwa sebenarnya hormon FSH dan LH ini bakal bekerja sama untuk membawa pesan kimiawi dengan memberi sinyal pada organ reproduksi untuk memulai proses nan dibutuhkan untuk mendukung kesehatan sistem reproduksi Bunda dan Ayah. 

Akan tetapi, perihal nan menjadi perbedaan keduanya adalah hormon FSH bakal berfokus untuk mengontrol jumlah produksi sel telur pada wanita dan mengontrol jumlah produksi sperma pada laki-laki. 

Sementara, melansir dari situs web RSUD Kabupaten Nunukan, hormon LH bakal membantu hormon FSH untuk menjaga siklus menstruasi wanita dan kegunaan testis laki-laki selama masa reproduksi. 

Dari mana hormon FSH dan LH berasal?

Pada dasarnya, hormon FSH dan LH ini berasal dari sebuah sistem hormon nan cukup kompleks, Bunda. Mulanya, kelenjar pada otak nan berjulukan hipotalamus bakal melepaskan hormon pelepas gonadotropin.

Lalu, hormon pelepas gonadotropin ini bakal merangsang kelenjar pituitari untuk melepaskan hormon perangsang folikel serta hormon lutenisasi. Kedua hormon ini kemudian bakal menjadi hormon gonadotropin. 

Untuk membikin hormon FSH, kelenjar hipotalamus bakal melepaskan hormon pelepas gonadotropin dengan debar nan mempunyai gelombang rendah. Akan tetapi, kelenjar hipotalamus bakal melepaskan hormon pelepas gonadotropin dengan debar nan berfrekuensi lebih tinggi untuk memicu produksi hormon LH. 

Kemudian, hormon FSH dan LH nan sudah dilepas ini bakal mengalir melalui aliran darah lampau berikatan dengan reseptor di testis alias ovarium. Dengan langkah seperti ini, kedua hormon tersebut dapat mengontrol kegunaan testis dan ovarium. Lalu, apa saja kegunaan hormon FSH dan LH bagi Ayah dan Bunda?

Fungsi hormon FSH dan LH pada Ayah

Bagi Ayah, hormon FSH ini dapat berfaedah untuk merangsang produksi sperma di dalam tubuh. Dengan adanya kerja sama dengan hormon testosteron di dalam testis nan dirangsang oleh hormon LH, maka hormon FSH ini bakal menopang jumlah produksi sperma. 

Seperti nan sudah dijelaskan sebelumnya, hormon LH ini mempunyai kegunaan untuk merangsang testis untuk membikin hormon testosteron. Hormon testosteron ini dibutuhkan oleh tubuh Ayah untuk dapat memproduksi sperma. 

Tak hanya itu, hormon testosteron juga bakal berfaedah untuk membikin tanda-tanda seks sekunder, ialah timbulnya bunyi nan lebih rendah dan tumbuhnya bulu nan lebih banyak pada tubuh serta menambah massa otot. 

Fungsi hormon FSH dan LH pada Bunda

Bagi para Bunda, hormon FSH mempunyai kegunaan untuk meregulasi siklus menstruasi. Tak hanya itu, hormon FSH merangsang folikel ovarium pada rahim untuk tumbuh dan mempersiapkan sel telur untuk masa ovulasi.

Seiring ukuran folikel ovarium ini membesar, folikel bakal melepaskan hormon estrogen dan kadar hormon progesteron nan rendah ke darah Bunda. 

Sementara itu, hormon LH pada wanita bakal berfaedah untuk merangsang perubahan pada ovarium nan menjaga siklus menstruasi dan mendukung kehamilan.

Seiring Bunda bertambah usia hingga mengalami menopause, kadar hormon LH ini bakal meningkat seiring dengan penurunan kadar hormon estrogen dan progesteron.

Demikian info mengenai hormon FSH dan LH, perbedaan keduanya, hingga kegunaan kedua hormon tersebut bagi Ayah dan Bunda. Semoga informasinya berfaedah ya.

Bagi Bunda nan mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

Selengkapnya
Sumber HaiBunda
HaiBunda