Intip 6 Perbedaan Inseminasi Dan Bayi Tabung

Sedang Trending 2 minggu yang lalu

Ketika kehamilan secara alamiah tidak lagi bisa diupayakan, maka metode intervensi kehamilan dengan fertilisasi dan bayi tabung merupakan pilihan nan rasional. Namun tetap banyak masyarakat nan keliru terhadap dua metode ini. Ada nan menganggapnya sama. Padahal perbedaan fertilisasi dan bayi tabung sangatlah jelas.


Mengenal lebih jauh perbedaan fertilisasi dan bayi tabung krusial dipahami agar wawasan seputar bumi reproduksi dan infertilitas semakin bertambah. Dengan begitu bisa mengedukasi, minimal meluruskan persepsi keliru masyarakat seputar fertilisasi dan bayi tabung.

Baca juga: Berikut Tips Hamil di Usia Lebih 30 Tahun


6 Perbedaan Inseminasi dan Bayi Tabung

Ketika problem infertilitas banyak terjadi pada wanita usia subur, dua metode ini adalah pilihan nan banyak diburu. Atau jika Mums bingung menentukan pilihan apakah kudu menggunakan metode fertilisasi alias bayi tabung, yuk, cari tahu perbedaan fertilisasi dan bayi tabung berikut ini:


1. Prosedur tindakan

Inseminasi Intrauterine (IUI) juga dikenal dengan fertilisasi buatan, ialah prosedur sederhana nan menempatkan sperma nan sebelumnya sudah diproses di laboratorium ke dalam rongga rahim. Sementara itu bayi tabung alias istilah medisnya In Vitro Fertilization (IVF) merupakan prosedur teknologi reproduksi nan menggabungkan sperma dan sel telur di luar tubuh wanita di laboratorium.


2. Pra tindakan

Inseminasi dilakukan dengan support perawatan kesuburan untuk meningkatkan kegunaan ovulasi alias dilakukan saat wanita sedang berovulasi alami. Alat prediksi ovulasi nan dijual bebas dapat digunakan untuk menentukan kapan seorang wanita sedang berovulasi. Berbeda dengan metode bayi tabung , prosedur pra tindakannya, wanita meminum obat kesuburan untuk merangsang ovarium guna membantu keberhasilan pengambilan sel telur nan dilakukan dengan obat penenang dan fertilisasi dilakukan di hari nan sama. Setelah pembuahan, embrio dipantau secara hati-hati untuk menentukan kapan pemindahan ke rahim dilakukan.


3. Terjadinya pembuahan

Perbedaan fertilisasi dan bayi tabung nan paling besar berikutnya adalah pada fertilisasi pembuahan terjadi secara internal, ialah sperma disuntikkan langsung ke rahim wanita. Jika pembuahan berhasil, embrio juga bakal ditanam di sana. Sementara itu pada bayi tabung pembuahan terjadi secara eksternal alias di luar rahim. Menggabungkan sperma dan sel telur untuk pembuahan, satu alias lebih sel telur nan sukses dibuahi bakal ditempatkan di dalam rahim.


4. Tingkat keberhasilan

Karena prosedur nan jauh berbeda, maka tingkat keberhasilan keduanya pun tidak sama. Pada bayi tabung tingkat keberhasilannya lebih tinggi dibandingkan dengan inseminasi. Pada fertilisasi tingkat keberhasilan sekitar 15-20%, untuk 3-4 putaran akumulasi keberhasilannya menjadi 40-50%. Sementara bayi tabung mempunyai tingkat keberhasilan sekitar 50-70% dalam satu putarannya.


5. Biaya

Perbedaan fertilisasi dan bayi tabung lainnya adalah dari aspek biaya. Pasalnya, fertilisasi jauh lebih murah dibandingkan dengan bayi tabung. Umumnya, master bakal menyarankan agar pasangan mencoba tiga putaran fertilisasi sebelum bersambung ke bayi tabung.


6. Menentukan kandidat

Karena prosedur ini kurang invasive dan pembuahan terjadi secara internal maka dibutuhkan ovarium nan berfungsi, sel telur dan saluran tuba nan layak, serta kesiapan 5-10 sperma nan layak setelah ejakulasi diproses. Sementara itu pada bayi tabung bisa digunakan untuk beragam jenis infertilitas termasuk masalah rahim, endometriosis, usia, jumlah dan kualitas sperma nan rendah.

Proses Panjang Agar Kehamilan Datang

Di kembali perbedaan fertilisasi dan bayi tabung, kedua metode intervensi kehamilan ini mempunyai tujuan nan sama, ialah mengatasi problem infertilitas nan banyak dialami para wanita dan laki-laki usia subur. Kedua metode ini adalah solusi nan dibutuhkan bagi para pasangan nan mendambakan buah hati.


Sebab rupanya kehamilan tidak selalu mudah bagi sebagian orang. Bagi banyak pasangan, mengandung memerlukan kerja ekstra dan intervensi medis nan tidak sederhana. Meski terdapat perbedaan fertilisasi dan bayi tabung, namun keduanya datang sebagai solusi.


Kendati demikian, menjalani perawatan infertilitas bukanlah agunan mempunyai momongan. Tetapi ini adalah upaya meningkatkan kesempatan untuk hamil. Meskipun secara teknis bayi tabung mempunyai tingkat keberhasilan nan lebih tinggi dibandingkan dengan inseminasi, namun tidak sesederhana itu. Tingkat keberhasilan keduanya sangat berjuntai pada kondisi tubuh secara spesifik.


Karenanya kesabaran dan ketekunan sangat dibutuhkan dalam menjalankan prosedur nan dipilih. Sebab ini adalah proses nan menyantap waktu dan biaya untuk menghasilkan kehamilan nan diinginkan. Itu sebabnya kerjasama kedua pasangan, support dan tekad nan kuat keduanya, absolut dibutuhkan.


Baca juga: 10 Makanan nan Baik untuk Kesuburan Wanita


Referensi:

Carolinasfertilitycenter. whats-difference-iui-ivf

Clevelandclinic. iui-vs-ivf

Selengkapnya
Sumber Tips dan Informasi Kesehatan
Tips dan Informasi Kesehatan