Daftar Jajanan Di Indonesia Yang Mengandung Lemak Trans Tinggi Menurut Who

Sedang Trending 1 minggu yang lalu

Jakarta -

Makanan menjadi aspek nan sangat memengaruhi kesehatan tubuh, Bunda. Oleh lantaran itu, kita perlu memilah mana nan baik untuk dikonsumsi dan membatasinya agar tubuh jauh dari penyakit juga tetap dalam kondisi prima.

Di Indonesia sendiri, penyakit tidak menular (PTM) merupakan penyebab 73 persen dari seluruh kematian. Pola makan nan tidak sehat, termasuk pola makan nan tinggi lemak trans menduduki ranking ketiga di antara penyebab kematian dan kecacatan dari semua penyakit tidak menular jika digabungkan.

Dari beragam kandungan makanan nan biasa ditemukan, asupan nan tinggi masam lemak trans alias Trans Fatty Acids (TFA) telah dikaitkan dengan peningkatan akibat serangan jantung dan kematian akibat penyakit jantung koroner. Bahkan setiap tahunnya, masalah ini merenggut lebih dari separuh juta nyawa secara global.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Untuk mendukung pemerintah Indonesia dalam menghilangkan lemak trans nan diproduksi secara industri, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Indonesia telah melakukan penilaian terhadap sumber makanan nan mengandung lemak trans dalam pasokan pangan Indonesia.

"Temuannya menunjukkan bahwa nyaris 10 persen sampel mengandung lemak trans melampaui periode pemisah nan direkomendasikan WHO, ialah kurang dari 2 g/100g total lemak," ucap dr Lubna Bhatti, Team Lead NCDs and Healthier Population, WHO Indonesia.

Daftar makanan tinggi kadar lemak trans

Lubna mengatakan, kadar lemak trans nan tinggi banyak ditemukan pada jajanan nan banyak dikonsumsi, di antaranya:

  • Biskuit
  • Wafer
  • Produk roti
  • Jajanan kaki lima seperti martabak dan roti maryam

Banyak dari makanan ini nan terkenal di kalangan anak-anak. Sehingga, ini membikin generasi mendatang berisiko mengalami kesehatan nan buruk.

"Tanpa kebijakan peraturan nan kuat dan didukung oleh undang-undang nasional, Indonesia berisiko masuknya produk-produk nan mengandung banyak lemak trans, sehingga memperburuk apa nan sudah menjadi ancaman kesehatan dan pembangunan nasional," ucapnya lagi.

Bukti menunjukkan bahwa langkah paling efektif untuk menghilangkan lemak trans adalah melalui tindakan regulasi. WHO menganjurkan dua pilihan kebijakan praktik terbaik untuk menghilangkan TFA:

  • Batasi lemak trans hingga 2 per dari total kandungan lemak di semua makanan (2 gram/100 gram total lemak).
  • Melarang produksi, impor, penjualan dan penggunaan minyak terhidrogenasi parsial (PHO) di semua makanan.

Hingga saat ini, 53 Negara Anggota WHO secara dunia telah mengangkat kebijakan praktik terbaik dalam penghapusan lemak trans, nan melindungi nyaris separuh populasi dunia, sejalan dengan pendekatan WHO REPLACE nan diluncurkan pada tahun 2018.

TERUSKAN MEMBACA KLIK DI SINI. 


Bagi Bunda nan mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis! 

(AFN/som)

Selengkapnya
Sumber HaiBunda
HaiBunda