Bolehkah Anak Sakit Batuk Pilek Diimunisasi? Simak Kata Idai

Sedang Trending 1 minggu yang lalu

Batuk dan pilek merupakan masalah kesehatan nan sering mengganggu anak-anak, terutama di musim dingin. Meski gejalanya sering dianggap sebagai bagian alami dari tumbuh kembang anak, dampaknya bisa mengganggu aktivitas anak sehari-hari.

Di tengah tantangan ini, imunisasi muncul sebagai solusi untuk membantu melindungi anak-anak dari penyakit serius nan menyebabkan batuk dan pilek. Dengan memahami peran imunisasi dalam melawan penyakit menular, Bunda membantu Si Kecil dalam upaya menjaga kesehatan dan imun nan kuat.

Imunisasi merupakan suatu proses pemberian vaksin untuk memberikan perlindungan alias kekebalan terhadap suatu penyakit tertentu. Tujuan utama dari imunisasi adalah untuk merangsang sistem kekebalan tubuh sedini mungkin agar dapat mengenali dan melawan jangkitan penyakit tertentu jika terjadi paparan di masa depan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Proses ini memungkinkan tubuh untuk memproduksi antibodi nan dapat melawan pemasok penyebab penyakit, sehingga mengurangi akibat terkena suatu penyakit. Imunisasi telah terbukti menjadi salah satu langkah paling efektif dalam pencegahan penyakit menular dan telah menyelamatkan jutaan nyawa di seluruh dunia.

Melalui pemahaman nan mendalam tentang pentingnya imunisasi, Bunda dapat membikin keputusan nan lebih baik untuk melindungi anak-anak dari penyakit nan menyebabkan ketidaknyamanan, apalagi komplikasi serius. Namun ketika Si Kecil sedang sakit batuk pilek apakah boleh diimunisasi?

Penyebab batuk pilek pada anak

Sebelum memahami tentang imunisasi saat anak bapil, mengutip laman Kemenkes batuk pilek alias influenza pada anak disebabkan oleh beberapa hal. Simak selengkapnya, Bunda.

  1. Virus influenza A adalah penyebab utama pandemi flu tahunan dan juga dapat menyebabkan pandemi dunia nan lebih luas, seperti nan terjadi pada pandemi flu 1918 (Spanish flu) dan pandemi flu H1N1 2009 (flu babi). Virus influenza A mempunyai keahlian untuk berubah secara signifikan melalui mutasi genetik alias reassortment, sehingga menyebabkan munculnya strain baru nan bisa menginfeksi dan menimbulkan pandemi nan serius.
  2. Umumnya virus influenza B menyebabkan pandemi lokal dan tidak seberat jenis A. Walaupun gejalanya serupa dengan influenza jenis A, virus ini tidak mempunyai banyak ragam genetik dan mutasi seperti virus influenza jenis A. Meski begitu, virus influenza B tetap dapat menyebabkan indikasi nan serius, terutama pada golongan rentan seperti anak-anak.
  3. Di sisi lain, virus influenza C condong menyebabkan indikasi nan lebih ringan dan tidak menyebabkan pandemi nan luas seperti jenis A alias B. Infeksi influenza C jarang terjadi dan gejalanya umumnya mirip dengan flu biasa alias jangkitan pernapasan lainnya. Meski tidak seberat jenis A alias B, virus influenza C tetap menyebabkan ketidaknyamanan dan memerlukan perhatian medis, terutama pada perseorangan dengan sistem kekebalan tubuh nan melemah.

Bunda juga perlu memahami penyebab potensial sakit pada anak agar dapat mengambil langkah-langkah pencegahan nan tepat dan mengidentifikasi kapan perlu mencari perawatan medis. Jika Si Kecil mengalami batuk persisten alias disertai indikasi lain nan mengkhawatirkan, krusial untuk berkonsultasi dengan master untuk pertimbangan dan pengelolaan lebih lanjut.

Gejala batuk pilek pada anak

Dalam upaya antisipasi kesehatan Si Kecil. Berikut indikasi batuk pilek alias influenza pada anak menurut laman Kemenkes. Simak selengkapnya, Bunda.

  1. Infeksi virus influenza sering kali menyebabkan demam nan tinggi, di mana suhu tubuh melampaui 38 derajat celsius.
  2. Kepala nan terasa sakit alias nyeri kepala merupakan indikasi umum nan sering terjadi pada jangkitan influenza.
  3. Gejala nyeri otot alias nyeri tubuh dapat dirasakan secara umum alias di bagian-bagian tubuh tertentu.
  4. Infeksi influenza sering kali membikin penderitanya merasa sangat capek alias lemah, apalagi dengan aktivitas ringan.
  5. Batuk kering alias iritasi pada tenggorokan adalah indikasi umum lainnya nan sering mengenai dengan flu.
  6. Rasa sakit alias terbakar di tenggorokan bisa menjadi tanda jangkitan influenza.
  7. Infeksi virus influenza juga dapat menyebabkan hidung tersumbat alias berair, nan bisa mengakibatkan pilek alias rinitis.
  8. Pada anak-anak, terutama nan lebih kecil, jangkitan influenza dapat menyebabkan muntah dan diare, meski indikasi ini tidak selalu terjadi pada setiap kasus.

Penting untuk diingat bahwa tidak semua orang nan terinfeksi virus influenza bakal mengalami semua indikasi ini, dan indikasi nan dialami dapat bervariasi dari setiap anak. Jika Si Kecil mengalami gejala-gejala ini, terutama selama musim flu, krusial untuk berkonsultasi dengan master alias ahli kesehatan untuk pertimbangan dan perawatan nan tepat.

Imunisasi anak ketika sedang batuk pilek

Menilik laman IDAI, jika anak mengalami batuk pilek ringan tanpa demam, imunisasi umumnya tetap dapat dilakukan. Namun, jika anak terlalu rewel alias tidak merasa baik pada saat itu, mempertimbangkan penundaan imunisasi selama 1 hingga 2 minggu mungkin merupakan pilihan nan bijaksana.

Hal ini memberikan kesempatan bagi anak untuk pulih sepenuhnya sebelum menerima vaksin, mengurangi akibat reaksi nan tidak diinginkan alias ketidaknyamanan selama proses imunisasi.

Pernyataan ini juga diperkuat oleh dr. Claudia, "Jadi boleh enggak sih sebetulnya jika anak-anak lagi demam, batuk, pilek? Boleh alias enggak, jawabannya boleh. Kalau misalnya demam ringan, batuk pilek ringan itu tidak ada kata tidak boleh untuk imunisasi, dari master anaknya seperti itu," katanya dalam dr.Oz Indonesia pada beberapa waktu lalu.

Sedangkan dr. Meta Hanindita SpA dari RSUD Dr Soetomo Surabaya juga mengatakan bahwa sakit ringan seperti batuk pilek biasa alias common cold bukan merupakan kontra indikasi anak untuk diimunisasi.

Tetapi jika Si Kecil mengalami demam tinggi tidak disarankan untuk melakukan imunisasi, lantaran bakal memperparah reaksi tubuh bayi. Meta menuturkan, "Namun jika anak demam tinggi di mana suhu tubuhnya di atas 38 celcius, imunisasi kudu ditunda. Imunisasi kan pada prinsipnya memasukkan kuman nan sudah dilemahkan untuk membentuk kekebalan. Kalau dikasih ketika daya tahan tubuh anak sedang turun, anak justru tambah sakit," tutur dr Meta nan dikutip pada laman detikcom.

Demikian ulasan tentang imunisasi pada anak nan terkena batuk pilek. Semoga berfaedah untuk antisipasi kesehatan Si Kecil, Bunda!

Bagi Bunda nan mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(rap/rap)

Selengkapnya
Sumber HaiBunda
HaiBunda