5 Makanan Untuk Mengurangi Pengapuran Plasenta, Bunda Perlu Tahu

Sedang Trending 1 minggu yang lalu

Pengapuran plasenta merupakan istilah nan tetap jarang diketahui para Bunda hamil. Kondisi ini bisa menyebabkan komplikasi jika terjadi kurang dari 36 minggu, Bunda.

Menurut Dokter ahli Obstetri dan Ginekologi, Tanya Tantry, MD, pengapuran plasenta terjadi ketika endapan kalsium nan berbentuk bulat mini menumpuk di plasenta. Kondisi tersebut menyebabkan kerusakan secara bertahap.

Pengapuran plasenta di akhir kehamilan sebenarnya dianggap sebagai perkembangan normal dan umum terjadi. Kondisi nan disebut juga penuaan plasenta ini biasanya tidak menimbulkan masalah bagi kesehatan ibu mengandung alias bayi. Namun jika terjadi lebih awal, ibu mengandung rentan mengalami komplikasi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


"Prosesnya terjadi secara alami saat mendekati akhir kehamilan. Namun, jika pengelompokkan plasenta terjadi sebelum minggu ke-36, perihal tersebut dapat menyebabkan komplikasi bagi ibu dan janin," kata Tantry, dilansir Flo Health.

Dilansir Baby Centre, plasenta sebenarnya mengalami empat tingkat pengapuran, dari 0 (plasenta paling imatur) hingga 3 (plasenta paling matang) selama kehamilan. Nilai-nilai tersebut menunjukkan tingkat simpanan kalsium di plasenta dari tidak ada pada tingkat 0, hingga banyak pada tingkat 3. Ada ibu mengandung nan mungkin mengalami kemajuan dari tingkat 1 di trimester kedua, menjadi tingkat 3 pada usia kehamilan 39 minggu.

Semua plasenta dimulai pada tingkat nol pada awal kehamilan dan perubahan dapat dimulai sejak usia 12 minggu dan seterusnya. Berikut ini perkembangan pengapuran plasenta:

Tingkat 0

Ini berfaedah tidak ada timbunan kalsium nan terlihat di plasenta. Seorang ibu mengandung dapat berada pada tingkat ini sepanjang kehamilan, alias plasenta dapat berkembang ke tingkat nan lebih tinggi.

Tingkat 1

Beberapa deposit kalsium mulai dapat diamati. Hal ini bisa terjadi kapan saja antara usia kehamilan 18 hingga 29 minggu.

Tingkat 2

Endapan kalsium lebih banyak terlihat dengan sedikit lekukan pada lapisan plasenta nan menempel pada rahim. Hal ini dapat terjadi pada usia kehamilan 30 hingga 38 minggu.

Tingkat 3

Tingkat 3 biasanya baru terjadi pada minggu ke-39 kehamilan. Plasenta tingkat 3 dikenal sebagai plasenta nan mengalami pengapuran parah. Pada tahap ini, lekukan dalam alias struktur endapan kalsium berbentuk cincin dapat terlihat di dalam plasenta.

Pengapuran plasenta hanya dapat diamati selama pemeriksaan USG dengan memandang kondisi plasenta dan memeriksa simpanan kalsium. Endapan kalsium pada akhirnya menimbulkan lekukan.

Gejala pengapuran plasenta

Gejala pengapuran plasenta sebenarnya dapat dirasakan selama kehamilan, Bunda. Salah satu indikasi paling umum adalah bayi tidak bergerak aktif alias berakhir bergerak sama sekali, meski usianya hampir cukup bulan. Ibu mengandung dengan pengapuran plasenta biasanya akan menyadari indikasi ini saat bangun di pagi hari.

Penting untuk waspada dan memberi tahu master jika Bunda mengalami indikasi sebagai berikut:

  • Merasakan lebih sedikit aktivitas (jika bayi tidak bergerak sesuai pola dan gelombang biasanya)
  • Merasa pertumbuhan rahim melambat
  • Merasakan nyeri nan menusuk di punggung bagian bawah alias perut bagian bawah
  • Mulai mengalami kontraksi
  • Mengalami bercak alias pendarahan
  • Percayai hatikecil dan konsultasikan dengan master jika mengkhawatirkan kesehatan diri dan janin

Ilustrasi JaninIlustrasi Janin/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Rasi Bhadramani

Komplikasi nan mungkin terjadi pada pengapuran plasenta

Pengapuran plasenta dapat menimbulkan akibat komplikasi jika terjadi pada usia 36 minggu alias kurang. Jika master mendeteksi pengapuran prematur pada plasenta, mereka mungkin bakal memantau kondisi janin untuk memastikannya mendapatkan cukup oksigen dan nutrisi.

"Semakin awal kondisi ini terjadi, semakin besar akibat nan mungkin terjadi pada bayi dan kelahiran prematur," ungkap Tantry.

Jika master menemukan pengapuran nan signifikan, maka mereka mungkin merekomendasikan operasi caesar alias menginduksi persalinan guna mengurangi akibat komplikasi berikut:

  • Kelahiran prematur
  • Berat badan lahir rendah
  • Skor Apgar rendah
  • Perdarahan pasca melahirkan
  • Solusio plasenta
  • Gawat janin
  • Kelahiran mati

"Plasenta adalah organ vital selama kehamilan, jadi pengapuran plasenta saat mengandung bisa rawan bagi ibu dan bayi jika terjadi beberapa minggu sebelum tanggal perkiraan lahir," kata Tantry.

5 makanan untuk mengurangi pengapuran plasenta

Menerapkan pola makan nan sehat bisa mengurangi pengapuran plasenta. Misalnya, mendapatkan cukup antioksidan dapat mengurangi jumlah pengapuran dengan membantu tubuh mengeluarkan racun. Lantas, apa saja makanan kaya bakal antioksidan nan baik dikonsumsi saat hamil?

Dikutip dari beberapa sumber, berikut 5 makanan untuk mengurangi pengapuran plasenta:

1. Sayuran berdaun gelap dan hijau

Mengutip Healthline, makanan berdaun gelap dan hijau condong lebih tinggi nutrisi seperti vitamin, antioksidan, unsur besi, folat, kalsium, dan kalium. Sayuran berdaun seperti bayam, brokoli, dan kangkung kudu menjadi prioritas utama dalam daftar makanan ibu hamil. Kandungan antioksidan di jenis-jenis sayuran tersebut dapat meningkatkan kekebalan tubuh, membantu pencernaan, dan mencegah sembelit.

2. Kacang-kacangan dan lentil

Makan kacang-kacangan dan lentil merupakan sumber protein, unsur besi, folat, serat, dan kalsium nan baik untuk Bunda. Kacang-kacangan dan polong-polongan seperti buncis, kedelai bisa membantu mengurangi kemungkinan abnormal saraf dan berat badan lahir rendah. Beragam jenis lentil juga mengandung tinggi antioksidan.

3. Buah-buahan

Mengonsumsi buah-buahan juga dapat mengurangi pengapuran plasenya. Buah-buahan seperti pisang, jeruk, berry nan kaya bakal antioksidan, vitamin, karbohidrat, dan kalium. Banyak master menyarankan ibu mengandung mengonsumsi buah-buahan lantaran kaya bakal nutrisi tersebut. Pilihlah buah-buahan dengan warna berbeda untuk mendapatkan banyak nutrisi.

4. Kacang

Kacang adalah camilan super sehat dan lezat nan kaya bakal lemak sehat, antioksidan, protein, serat, dan mineral. Jenis kacang, seperti almond dan kenari dapat membantu mengurangi akibat persalinan prematur dan membantu perkembangan sistem saraf bayi. Segenggam kacang setiap hari juga dapat membantu ibu mengandung tetap kuat dan sehat.

5. Ubi jalar

Ubi jalar adalah salah satu makanan terbaik yang dapat Bunda konsumsi untuk menjaga kesehatan plasenta. Ubi jalar adalah karbohidrat sehat nan kaya serat, kalium, antioksidan, unsur besi, dan vitamin A. Pasokan vitamin A ke plasenta sangat krusial untuk perkembangan mata, tulang, dan kulit bayi.

Cara mencegah pengapuran awal plasenta

Sejauh ini, penyebab pengapuran prematur masih diketahui jelas, sehingga tidak ada langkah pasti nan dapat diambil untuk melindungi diri dari perihal tersebut. Namun, ada beberapa perihal nan dapat Bunda lakukan untuk meminimalkan akibat pengapuran dini, yakni:

  • Hindari merokok dan menjadi perokok pasif lantaran dapat meningkatkan akibat pengapuran plasenta.
  • Risiko nan mengenai dengan kalsifikasi plasenta lebih tinggi jika Bunda juga mengalami hipertensi prenatal, diabetes, alias anemia. Jadi, pastikan untuk menangani kondisi tersebut sesuai dengan saran dari dokter.
  • Pola makan sehat nan kaya antioksidan.
  • Kurangi jumlah garam nan digunakan dalam makanan. Asupan garam nan tinggi dapat memperburuk tekanan darah tinggi, nan dapat menyebabkan pengapuran.

Demikian penjelasan mengenai pengapuran plasenta. Semoga info ini berfaedah ya.

Bagi Bunda nan mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(aci/ank)

Selengkapnya
Sumber HaiBunda
HaiBunda