Kenali Menopause! Inilah 6 Ciri-Ciri Menopause pada Wanita⁠⁠⁠⁠

Artikel Terkait Gangguan Penyakit
Jangan lupa membaca artikel sebelumnya di > Portal Informasi Indonesia.

Rata-rata menopause terjadi pada usia 52 tahun, tetapi ada pula wanita yang mengalami perimenopause, yakni masa transisi yang terjadi di awal usia 40 tahunan atau pertengahan 30 tahunan.

Menopause terjadi saat ovarium tidak lagi melepaskan sel telur dan wanita berhenti mengalami menstruasi. Dengan kata lain, setelah memasuki masa menopause, maka kemampuan reproduksi wanita akan berakhir.
Tanda tanda menopause sebenarnya sudah mulai terjadi sejak masa perimenopause, yakni periode transisi yang terjadi beberapa tahun menjelang menopause. Pada masa ini, ovarium secara bertahap akan mulai memproduksi estrogen lebih sedikit.

Umumnya, perimenopause akan terjadi selama 4 tahun, tapi bisa berlangsung lebih lama atau lebih sebentar pada sebagian wanita. Perimenopause kemudian disebut menopause setelah seorang wanita tidak lagi mengalami menstruasi setidaknya selama 12 bulan.

Artikel lainnya: 9 Cara Mengantisipasi Infeksi pada Ibu Hamil

Namun, sebelum menopause terjadi, bisa muncul perubahan siklus menstruasi yang membuat perdarahan menjadi lebih banyak atau sedikit.

Nah, pada kesempatan kali ini KincaiMedia akan mengulas tentang Kenali Menopause! Inilah 6 Ciri-Ciri Menopause pada Wanita⁠⁠⁠⁠. Yuk simak ulasannya di bawah ini.

Kenali Menopause! Inilah 6 Ciri-Ciri Menopause pada Wanita⁠⁠⁠⁠

1. Insomnia

Selama menopause, mungkin Anda akan mengalami insomnia atau sulit tidur. Jika hal ini terjadi, disarankan untuk melakukan relaksasi dengan mengatur pernapasan, pada posisi yang nyaman untuk tidur.
Kamu juga bisa berolahraga di siang hari, sehingga merasa lelah di waktu malam. Disarankan pula untuk menjauhkan ponsel saat akan tidur agar tidak tergoda menggunakannya. Imbangi dengan pola hidup sehat dan menghindari minuman berkafein dan alkohol.

2. Gairah Seks Menurun

Saat menopause, penurunan estrogen dapat membuat gairah seks menurun. Perubahan yang terjadi akibat dari penurunan estrogen meliputi klitoris kurang peka terhadap rangsangan, vagina yang kering, dan respon orgasme yang lambat atau tidak ada sama sekali.
Jika ini dialami, jangan ragu untuk berkomunikasi pada pasangan, kemudian konsultasilah kepada dokter untuk mendapatkan solusinya.

3. Vagina Terasa Kering dan Nyeri Saat Berhubungan Intim

Penurunan produksi estrogen dan progesteron pada tubuh dapat mempengaruhi lapisan kelembapan yang melapisi dinding vagina, bahkan mengurangi produksi cairan vagina yang berfungsi melumasi organ intim saat akan berhubungan seksual.

Vagina kering ditandai dengan munculnya rasa gatal dan disertai dengan rasa terbakar pada daerah sekitar vagina. Sehingga memicu rasa sakit saat berhubungan intim.

Kamu dapat menggunakan pelumas berbahan air, namun jika masih merasa tidak nyaman, disarankan untuk berkonsultasi kepada dokter.

Artikel lainnya: 6 Bahaya Akibat Terlalu Banyak Minum Air Putih

4. Lebih Emosional

Penurunan hormon estrogen mempengaruhi perubahan emosional wanita, termasuk membuat wanita menjadi cepat marah, sedih, tidak bersemangat, gelisah, lebih agresif, sulit berkonsentrasi, merasa cepat lelah, hingga perubahan suasana hati.
Nah, untuk mengatasi perubahan emosional ini, dianjurkan untuk cukup istirahat, lebih rileks dalam menanggapi sesuatu dan berusaha mengurangi stres.

5. Sering Buang Air Kecil dan Infeksi Saluran Kemih (ISK)

Sering buang air kecil mungkin akan dialami wanita yang sedang menopause. Sementara itu, rasa sakit saat sedang buang air kecil mungkin juga akan terjadi akibat jaringan di vagina dan uretra menipis dan kehilangan elastisitas.

Selain sering buang air kecil, beberapa wanita juga akan lebih rentan mengalami infeksi saluran kemih (ISK).

Karena itulah, jika Anda kerap buang air kecil dan merasakan sensasi terbakar saat buang air kecil disarankan untuk berkonsultasi kepada dokter untuk mendapatkan penanganan. Dokter mungkin akan memberikan antibiotik.

6. Sensasi Rasa Panas

Rasa panas yang menjalar ke seluruh tubuh merupakan gejala paling umum dari menopause dan sebagian besar wanita merasakannya. Rasa panas ini biasanya terjadi secara tiba-tiba dan tidak diketahui penyebabnya.
Selain rasa panas, umumnya gejala yang dirasakan tubuh berkeringat, kemerahan dan palpitasi atau berdebar-debar. Disarankan untuk berkonsultasi kepada dokter jika rasa panas yang ditimbulkan terasa begitu mengganggu.

Dokter mungkin akan memberikan rekomendasi pilihan obat tertentu, seperti terapi hormonal atau suplemen. Untuk mencegah terjadinya hot flashes, disarankan untuk menghindari stres, mengurangi konsumsi alkohol, kafein, dan juga makanan pedas, serta menggunakan pakaian berbahan sejuk yang nyaman.

Nah, itulah ulasan tentang Kenali Menopause! Inilah 6 Ciri-Ciri Menopause pada Wanita⁠⁠⁠⁠. Apabila penjelasan di atas ada yang kurang jelas, atau Anda ingin memberikan kami rekomendasi selanjutnya harus membuat artikel apa, silahkan comment di bawah ya gais. Semoga bermanfaat...

Artikel lainnya:


Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi seputar bisnis di indonesia, anda bisa membacanya pada artikel terkait dibawah ini :