10 Bahaya Pengawet Makanan Bagi Tubuh, Wajib Baca!

Artikel Terkait Makanan Sehat
Jangan lupa membaca artikel sebelumnya di > Portal Informasi Indonesia.

Bahan pengawet digunakan pada makanan untuk menghindari tumbuhnya bakteri penyebab makanan tersebut menjadi busuk. Celakanya bahaya bahan pengawet pada makanan juga bisa menghindarkan kita dari menikmati hidup yang sehat.
Namun bagi produsen makanan sendiri, adanya bahan pengawet berdampak sangat baik pada bisnis yang mereka jalani. Tapi sayangnya, produsen makanan ini sering mengesampingkan dampak kesehatan yang mungkin terjadi dari penggunanan berbagai bahan pengawet pada produk makanan mereka.

Dampak atau efek yang bisa ditimbulkan oleh bahan pengawet pada makanan bisa sangat bervariasi tergantung usia serta riwayat kesehatan seseorang. Mengetahui berbagai bahaya dari bahan pengawet dapat membantu anda mencegah dampak merugikan tersebut, agar tidak terjadi pada diri kamu.

Artikel lainnya: Inilah 10 Ciri-Ciri Masa Subur pada Wanita

Nah, pada kesempatan kali ini KincaiMedia akan mengulas tentang 10 Bahaya Pengawet Makanan Bagi Tubuh. Yuk simak penjelasannya di bawah ini.

Berikut 10 Bahaya Pengawet Makanan Bagi Tubuh

1. Leukimia

Salah satu efek kesehatan fatal dari konsumsi bahan pengawet adalah leukemia atau kanker darah. Kandungna bahan pengawet seperti nitrate yang ada pada panganan olahan, bisa meningkatkan resiko kesehatan terhadap terbentuknya kanker darah ini.

2. Diabetes

Penyakit diabetes memang bisa dikatakan tidak terlepas dari riwayat keluarga yang menjadi salah satu faktor penyebab diabetes terbanyak. Namun, penyebab lain juga bisa menyebabkan diabetes jika sangat sering mengkonsumsi produk makanan olahan yang mengandung banyak bahan pengawet.

3. Kerusakan Jantung

Banyak penelitian yang membuktikan bahaya bahan pengawet pada makanan yang masuk ke dalam tubuh bisa menyebabkan jaringan-jaringan pada jantung melemah fungsinya.
Bahkan sebuah penelitian yang melakukan percobaan pada tikus, yang terus menerus diberi makanan yang mengandung bahan pengawet menunjukan bahwa kerusakan terjadi pada jantung tikus tersebut secara terus menerus dan semakin buruk kondisinya.

4. Kerusakan Ginjal

Bahan pengawet makanan seperti sodium benzoate memang diijinkan penggunaannya oleh pemerintah. Sodium Benzoate digunakan untuk mencegah tumbuhnya bakteri pada makanan sehingga makanan bisa tetap awet dan bertahan cukup lama agar dapat terus dikonsumsi.
Tetapi, konsumsi makanan dengan pengawet jenis ini ternyata bisa meningkatkan resiko terhadap terjadinya kerusakan pada ginjal.


5. Infeksi Sistem Pernafasan

Bahan pengawet juga sering kita jumpai pada komposisi bahan makanan, yang digemari oleh anak-anak. Bahan pengawet seperti nitrate dan nitrite ditemukan pada produk olahan daging seperti sosis, daging pada hamburger, hot dog, dan juga kornet daging sapi.
Bahaya makanan cepat saji melalui bahan pengawetnya ini, biasanya banyak dikonsumsi oleh anak-anak. Jika bahan pengawet sudah menumpuk di dalam tubuh anak dan menyebar, bisa mengakibatkan terjadinya infeksi pada sistem pernafasan.

6. Diare

Kandungan bahan pengawet pada makan misalnya nitrite atau nitrate juga bisa menimbulkan efek jangka pendek yang tidak kalah merugikan. Efek dari kedua jenis bahan pengawet ini bisa membuat seseorang mengalami diare setelah mengkonsumsi makanan yang mengandung bahan pengawet tersebut.

7. Mual dan Muntah

Mual dan muntah setelah mengkonsumsi makanan bisa jadi merupakan gejala atau tanda seseorang mengalami keracunan makanan. Keracunan makanan ini bisa juga diakibatkan oleh bahan pengawet seperti yang terdapat pada bahaya boraks atau formalin yang terkandung di dalam makanan yang dikonsumsi.

8. Sakit Kepala

Sakit kepala atau pusing setelah memakan makanan bisa disebabkan oleh adanya kandungan bahan pengawet berbahaya pada makanan tersebut.
Contohnya pada bahaya formalin misalnya, jika dikonsumsi dalam jumlah sedikit dan masuk ke dalam tubuh, efek langsungnya bisa membuat seseorang mengalami pusing atau sakit di kepala.

9. Kekurangan Vitamin B1

Makanan ringan seperti keripik kentang, buah-buahan kaleng, wine, atau olahan dari udang biasanya menggunakan sulfit sebagai bahan untuk membuat makanan tersebut tidak cepat berubah warnanya. Sehingga makanan tersebut tetap memiliki warna yang menarik serta menggugah selera.
Bahan pengawet makanan jenis sulfit ini sifatnya adalah merusak kandungan vitamin B1 yang ada pada makanan. Sedangkan tubuh kita sendiri juga memerlukan vitamin B1.

10. Perubahan Perilaku

Salah satu efek kesehatan yang dapat ditimbulkan bahan pengawet juga dapat berupa perubahan perilaku pada seseorang, khususnya pada anak berusia sangat muda.
Menurut sebuah penelitian yang dilakukan pada tahun 2003 silam menemukan bahwa 1.873 anak usia sangat muda yang sering mengkonsumsi makanan yang mengandung bahan pengawet mengalami kondisi perilaku yang hiperaktif.

Sedangkan pada kasus dimana orang tua yang memberikan anak makanan tidak berpengawet, dilaporkan bahwa anak tersebut tidak mengalami perilaku hiperaktif seperti yang terjadi pada anak yang sering mengkonsumsi makanan yang berpengawet.

Nah, itulah ulasan tentang 10 Bahaya Pengawet Makanan Bagi Tubuh. Apabila penjelasan di atas ada yang kurang jelas, atau Anda ingin memberikan kami rekomendasi selanjutnya harus membuat artikel apa, silahkan comment di bawah ya gais. Semoga bermanfaat...

Artikel lainnya:


Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi seputar bisnis di indonesia, anda bisa membacanya pada artikel terkait dibawah ini :