Artikel Terkait Kesehatan Reproduksi
Jangan lupa membaca artikel sebelumnya di > Portal Informasi Indonesia.
Kamu sebagai orang tua patut waspada ketika si kecil susah BAB dan jangan pernah menganggap enteng hal itu, karena dapat berakibat buruk pada perkembangan si kecil.
Akan tetapi Anda harus ingat bahwa kebiasaan buang air besar dapat dipengaruhi oleh banyak hal. Apa yang dibuang si bayi adalah makanan dan minuman yang diasupnya.
Ketika pola makan dan aktivitas serta kemampuan si kecil mencerna makanan itu dapat menjadi faktor penyebab terjadinya susah BAB. Atau bisa saja perubahan kebiasaan buang air besar menjadi hal.
Artikel lainnya: 10 Masker Alami untuk Wajah Berjerawat
Namun sekalipun ada perubahan dari kebiasaan si kecil dalam melakukan buang air besar sebaiknya ada batas toleransi. Jika si kecil buang air besar kurang dari tiga kali dalam satu minggu, bentuknya lebih keras dan juga frekuensinya tidak berubah serta bayi terlihat kesakitan.
Maka dapat dipastikan si kecil mengalami konstipasi. Pada usia 0-5 bulan dan masih sedang mengkonsumsi ASI, buang air besar yang dilakukan seminggu sekali itu masih normal.
Terdapat tanda-tanda lain jika si kecil mengalami buang air besar seperti misalkan si kecil lebih bawel, sering menangis sambil mengangkat kakinya.
Sampai kasus yang lebih parah, terdapat bercak darah pada popok si kecil, hal itu diakibatkan robeknya dinding rectum bayi akibat feses yang terlalu keras.
Lantas, apa yang menjadi penyebabnya? Nah, pada kesempatan kali ini KincaiMedia selain akan mengulas tentang tanda-tanda bayi susah BAB, tetapi juga akan mengulas tentang penyebab bayi konstipasi. Yuk simak ulasannya di bawah ini.
Artikel lainnya: 5 Produk Terbaik Cetaphil untuk Menghilangkan Jerawat
Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi seputar bisnis di indonesia, anda bisa membacanya pada artikel terkait dibawah ini :
Kamu sebagai orang tua patut waspada ketika si kecil susah BAB dan jangan pernah menganggap enteng hal itu, karena dapat berakibat buruk pada perkembangan si kecil.
Bagaimana Cara Mengatahui Bayi Terkena Konstipasi?
Tidak hanya orang dewasa bayipun memiliki siklus BAB tertentu. Perhatikanlah siklus buang air besar si kecil apakah masih biasa atau diluar kebiasaannya, hal itu dapat menjadi pendeteksian dini apakah bayi mengalami susah BAB atau tidak.Akan tetapi Anda harus ingat bahwa kebiasaan buang air besar dapat dipengaruhi oleh banyak hal. Apa yang dibuang si bayi adalah makanan dan minuman yang diasupnya.
Ketika pola makan dan aktivitas serta kemampuan si kecil mencerna makanan itu dapat menjadi faktor penyebab terjadinya susah BAB. Atau bisa saja perubahan kebiasaan buang air besar menjadi hal.
Artikel lainnya: 10 Masker Alami untuk Wajah Berjerawat
Namun sekalipun ada perubahan dari kebiasaan si kecil dalam melakukan buang air besar sebaiknya ada batas toleransi. Jika si kecil buang air besar kurang dari tiga kali dalam satu minggu, bentuknya lebih keras dan juga frekuensinya tidak berubah serta bayi terlihat kesakitan.
Maka dapat dipastikan si kecil mengalami konstipasi. Pada usia 0-5 bulan dan masih sedang mengkonsumsi ASI, buang air besar yang dilakukan seminggu sekali itu masih normal.
Terdapat tanda-tanda lain jika si kecil mengalami buang air besar seperti misalkan si kecil lebih bawel, sering menangis sambil mengangkat kakinya.
Sampai kasus yang lebih parah, terdapat bercak darah pada popok si kecil, hal itu diakibatkan robeknya dinding rectum bayi akibat feses yang terlalu keras.
Lantas, apa yang menjadi penyebabnya? Nah, pada kesempatan kali ini KincaiMedia selain akan mengulas tentang tanda-tanda bayi susah BAB, tetapi juga akan mengulas tentang penyebab bayi konstipasi. Yuk simak ulasannya di bawah ini.
Artikel lainnya: 5 Produk Terbaik Cetaphil untuk Menghilangkan Jerawat
Berikut Penyebab Bayi Konstipasi
1. Makanan Padat
Beralihnya konsumsi bayi ke makanan padat membuat pencernaan bayi terkadang “kaget” hal itulah yang menyebabkan buang air besar menjadi sulit. Anda tidak usah khawatir karena hal ini biasa terjadi apalagi bayi Anda sebelumnya terbiasa makanan cair.
Peralihan makanan ke yang lebih padat memang sangat rentat menimbulkan konstipasi. Apalagi makanan yang diberikan makanan minim serat seperti roti atau nasi, ada baiknya Anda terlebih dahulu memberikan makanan yang kaya akan serat.
2. Susu Formula
Peralihan dari ASI menuju susu formula rentan menyebabkan konstipasi. Hal ini wajar terjadi mengingat kandungan gizi antara ASI dan susu formula berbeda.
Oleh karena itu, bijaklah memilih susu formula untuk bayi. Selain menganalisis kandungan yang ada di dalamnya, perhatikan juga bagaimana respons tubuh buah hati kamu.
Artikel lainnya: 10 Makanan Penurun Gula Darah Paling Ampuh
3. Dehidrasi
Bayi biasa menghidrasi tubuhnya dari makanan dan minuman yang dia konsumsi. Yang menjadi salah satu fungsi dari air adalah pada proses pencernaan. Ketika tubuh kekurangan air makan akan membuat dehidrasi dan feses bayi akan keras.
4. Kondisi Medis Tertentu
Meski jarang terjadi, beberapa penyakit bisa menyebabkan bayi mengalami susah buang air besar. Beberapa kondisi medis yang bisa menyebabkan konstipasi adalah hipotiroid, alergi terhadap makanan, dan gangguan sistem pencernaan dari lahir.
Artikel lainnya: 6 Bahaya Mengkonsumsi Gorengan Bagi Kesehatan
Bagaimana Mengatasi Konstipasi pada Bayi?
1. Mengganti Susu Formula
Jika bayi Anda mengalami konstipasi sejak mengonsumsi susu formula, maka gantilah dengan merek yang berbeda. Konsultasikan dengan dokter anak untuk mendapatkan susu formula yang sesuai dengan kebutuhan bayi kamu.
2. Membuat Anak Aktif
Agar feses terdorong oleh usus, ajak anak-anak untuk bergerak lebih aktif. Jika bayi sudah bisa merangkak, maka membuatnya merangkak lebih sering bisa dilakukan dalam rangka mendorong feses agar lebih mudah keluar.
Jika masih belum bisa, menggerakkan kaki bayi selayaknya mengayuh sepeda bisa membantu.
Artikel lainnya: 10 Makanan yang Mengandung Serat Paling Tinngi
3. Pijat Perut Bayi
Pijatlah bagian bawah pusar bayi kamu, yaitu sekitar tiga jari dari pusar, dengan lembut. Pastikan si kecil rileks dan tidak kesakitan saat melakukannya.
4. Cukupi Kebutuhan Air
Agar proses pencernaan berjalan lancar, pastikan kebutuhan air si kecil tercukupi. Berikan sebotol air untuknya demi membantu kinerja sistem pencernaan.
Artikel lainnya: 7 Pertolongan Pertama Mengatasi Demam pada Bayi
5. Mengkombinasikan Makanan
Saat si kecil sudah waktunya mendapat makanan padat, usahakan jangan langsung memberikan makanan yang “berat”, seperti nasi.
Pilih makanan yang kaya dengan serat dan berikan porsi yang tidak langsung banyak. Untuk hasil optimal, pijat dahulu perut bayi Anda sebelum diberikan makanan.
6. Mandi dengan Air Hangat
Memandikan si kecil dengan air hangat bisa membuatnya lebih rileks sehingga saluran pencernaan lebih mudah mengeluarkan kotoran. Berikan juga pijatan pada perut agar feses lebih mudah keluar.
Nah, itulah ulasan tentang 10 Tanda-Tanda Bayi Susah BAB! Harus Diketahui. Apabila penjelasan di atas ada yang kurang jelas, atau Anda ingin memberikan kami rekomendasi selanjutnya harus membuat artikel apa, silahkan comment di bawah ya gais. Semoga bermanfaat...
Artikel lainnya:
Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi seputar bisnis di indonesia, anda bisa membacanya pada artikel terkait dibawah ini :