Artikel Terkait Kesehatan Reproduksi
Jangan lupa membaca artikel sebelumnya di > Portal Informasi Indonesia.
Umumnya seorang bayi mulai bisa berceloteh ketika berusia 4-6 bulan. Kata yang diucapkan mungkin hanya satu dua kata, seperti “ma-ma” atau “pa-pa” dengan pelafalan yang masih belum terlalu jelas.
Saat usianya beranjak memasuki 7-10 bulan, kosakata yang tersimpan dalam memorinya semakin bertamah. Bayi mulai bisa mengucapkan kalimat agak panjang, seperti “mama main”
Kemudian di usia 1-3 tahun, anak lebih fasih dalam berbicara. Ia juga pandai mencontoh kata yang diucapkan oleh orang-orang di sekitarnya. Pada dasarnya, perkembangan berbicara setiap bayi itu berbeda-beda.
Namun apabila anak Anda belum bisa mengucapkan satu katapun hingga berusia 2 tahun, maka kondisi tersebut patut diwaspadai. Bisa jadi ada kekeliruan dalam mendidik anak atau mungkin anak mengindap gangguan tertentu.
Artikel lainnya: 6 Bahaya Melakuan Peeling pada Wajah Berjerawat! Wajib Baca
Nah, pada kesempatan kali ini KincaiMedia akan mengulas tentang 10 Cara Melatih Bayi Agar Cepat Bicara dengan Lancar. Yuk simak penjelasannya di bawah ini.
Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi seputar bisnis di indonesia, anda bisa membacanya pada artikel terkait dibawah ini :
Umumnya seorang bayi mulai bisa berceloteh ketika berusia 4-6 bulan. Kata yang diucapkan mungkin hanya satu dua kata, seperti “ma-ma” atau “pa-pa” dengan pelafalan yang masih belum terlalu jelas.
Saat usianya beranjak memasuki 7-10 bulan, kosakata yang tersimpan dalam memorinya semakin bertamah. Bayi mulai bisa mengucapkan kalimat agak panjang, seperti “mama main”
Kemudian di usia 1-3 tahun, anak lebih fasih dalam berbicara. Ia juga pandai mencontoh kata yang diucapkan oleh orang-orang di sekitarnya. Pada dasarnya, perkembangan berbicara setiap bayi itu berbeda-beda.
Namun apabila anak Anda belum bisa mengucapkan satu katapun hingga berusia 2 tahun, maka kondisi tersebut patut diwaspadai. Bisa jadi ada kekeliruan dalam mendidik anak atau mungkin anak mengindap gangguan tertentu.
Artikel lainnya: 6 Bahaya Melakuan Peeling pada Wajah Berjerawat! Wajib Baca
Nah, pada kesempatan kali ini KincaiMedia akan mengulas tentang 10 Cara Melatih Bayi Agar Cepat Bicara dengan Lancar. Yuk simak penjelasannya di bawah ini.
Berikut 10 Cara Melatih Bayi Agar Cepat Bicara dengan Lancar
1. Nyanyikan Lagu Khusus Anak-Anak
Agar bayi tidak bosan dan jenuh, sesekali ajari bayi berbicara dengan metode yang menyenangkan. Misalnya lewat lagu. Namun demikian Bunda juga harus selektif dalam memilih lagu. Usahakan mendengarkan lagu-lagu yang liriknya mudah didengar.
Dan kalau bisa lagu yang mengandung unsur edukasi, baik ilmu pengetahuan umum ataupun agama. Bunda bisa menyanyikan lagu saat mengendong anak, saat bersantai atau di malam hari sebelum tidur.
Selain menyanyikan lagu sendiri, bisapula dengan memutar musik datau video di ponsel. Ajak bayi ikut bernyanyi serambi ibu menari. Dijamin bayi akan antusias dan lama-kelamaan pasti ia memahami makna dari lagu tersebut.
2. Harus Sering Mengajak Bayi Berbicara
Cara melatih bayi cepat bicara yang pertama yakni dengan sering mengajaknya berkomunikasi sejak dini. Tak perlu menunggu hingga ia berusia 4 bulan. Sejak bayi dilahirkan, Anda harus aktif mengajaknya berbicara. Misalkan saja dengan mengatakan “ini mama”. “Adek sayang” “Mau susu?”.
Atau bisa juga mengenalkan nama-nama benda di sekitarnya. Tak masalah walaupun bayi tidak menjawab, namun sebenarnya sel-sel syaraf otaknya telah menangkap sinyal tersebut dengan baik dan menyimpannya dalam memori.
emakin sering Anda mengajaknya berbicara, maka ia akan semakin mengingat banyak kosakata. Jadi jangan pernah lelah berbicara di depan si kecil ya.
3. Tanggapi Setiap Ucapan si Kecil
Selain memahami ekspresi bayi, Anda juga perlu menanggapi setiap perkataannya. Walaupun itu hanya sebuah ocehan yang kurang jelas, tetap berusahalah sebisa mungkin mendengarkan dan menanggapi.
Lakukan kontak mata untuk menunjukkan keseriusan. Dengan begitu, anak akan merasa dianggap. Minta anak mengucapkan kata tersebut berulang. Kemudian Anda ucapkan sekali lagi agar anak lebih paham.
Misalnya anak berkata, “minta cucu.” Ulangi lagi dengan berkata, “Susu? Minta susu, nak?”. Lakukan dengan sabar dan penuh kasih sayang ya.
4. Mendongengkan Cerita Kepada si Kecil
Cara melatih bayi cepat bicara juga bisa dengan menceritakan dogeng. Seperti dogeng tentang legenda, kisah-kisah nabi dan sahabatnya, kisah fabel (tentang hewan) dan sebagainya. Oiya, saat membacakan dongeng, sebaiknya jangan terlalu cepat.
Bacakan dengan perlahan dan disertai ekspresi untuk menarik perhatian bayi. Apabila Anda memiliki boneka, Anda bisa menggunakannya untuk bercerita seolah-olah boneka tersebutlah pemerannya.
Metode ini terbilang cukup efektif untuk meningkatkan kemampuan bayi berbicara. Terlebih lagi dipraktekkan setiap hari.
5. Ajak si Kecil Bermain
Kamu pasti mendengar pepatah yang mengatakan bahwa “ibu adalah sekolah pertama bagi anak”. Yuph, hal itu memang benar. Cepat lambatnya perkembangan anak juga bisa dipengaruhi oleh bagaiamana cara Bunda mendidiknya.
Apabila Anda terlalu sibuk dengan urusan sendiri (misalnya pekerjaan kantor) dan kurang memberikan waktu untuk anak, maka jangan heran jika anak mengalami keterlambatan perkembangan dibandingkan teman-temannya.
Maka itu, usahakanlah meluangkan waktu untuk anak. Di sore hari, ajaklah anak bermain bersama. Ada banyak jenis permainan yang bisa membantu meningkatkan kemampuan berbicara anak.
Misalnya bermain lambang huruf, miniatur binatang, telpon-telponan, puzzle, dan sebagainya. Manfaatkan waktu bermain untuk berkomunikasi dengan anak semaksimal mungkin.
Artikel lainnya: 10 Cara Alami Menghilangkan Jerawat Kecil-Kecil di Wajah
6. Jangan Terlalu Sering Ajak Anak Menonton TV
Sebisa mungkin minimalisir kegiatan menonton televisi untuk anak. Menonton televisi tidak baik untuk perkembangan anak. Terlebih lagi anak berusia dibawah 1 tahun, terlalu sering menonton televisi bisa menyebabkan ia menjadi anak yang pasif.
Anak akan lebih banyak mendengar dibandingkan berbicara. Akibatnya kemampuan berbicaranya menjadi terhambat. Bahkan mungkin anak menjadi malu berbicara. Oleh sebab itu, kurangi frekuensi anak menonton televisi.
Jika anak sangat ingin menonton, jangan dilarang. Tapi awasi. Pastikan ia menonton acara yang sesuai dengan usianya. Dan ajaklah anak berkomunikasi saat menonton televisi. Misalnya dengan pura-pura bertanya “Dek, itu orangnya ngomong apa?” Dengan begitu aktivitas menonton bisa lebih bermanfaat.
7. Berikan si Kecil Asupan Nutrisi
Pemberian asupan nutrisi yang tepat juga mempengaruhi kecepatan perkembangan syaraf motorik dan sensorik si kecil. Untuk bayi berusia 0-6 bulan, sebaiknya Anda memberikan ASI eksklusif sebab kandungan nutrisi dalam ASI sangat banyak dan dapat membantu perkembangan otak.
Kemudian ketika si kecil mulai beranjak di usia 6 bulan, Bunda bisa memberikan makanan pendamping yang kaya akan gizi. Misalnya susu formula, telur, ikan salmon, buah, sayuran dan makanan sehat lainnya.
Dan yang terpenting, hindari pemberian makanan yang mengandung micin atau zat aditif untuk bayi.
8. Pahami Ekspresi dan Bahasa Tubuh si Kecil
Terkadang seorang bayi belum mampu berbicara dengan benar. Ia mungkin hanya bisa menangis, merengek, tertawa, dan kadang bermain bahasa tubuh untuk mengungkapkan keinginannya. Nah, sebagai orang tua, Anda harus telaten memahami apa yang ingin diucapkan anak.
Pahami ekspresinya. Lalu cobalah menjawabnya dengan ucapan. Misalnya anak menunjuk-nunjuk minta boneka yang dipajang di meja. Maka katakan, “mau boneka nak? Boneka?” Ulangi kata-kata boneka, sehingga anak mengerti bahwa benda itu berwarna boneka.
9. Ucapkan Kosakata yang Mudah di Pahami
Untuk berbicara dengan bayi yang usianya masih kecil, misalnya dibawah 1 tahun akan lebih baik memberikan kosakata yang mudah dipahami. Dimulai dari mama dan papa. Kemudian tambahkan dada, susu, bubuk, lapar, haus, pipis dan sejenisnya yang tidak terlalu panjang.
Ulangi perkataan tersebut berulang-ulang hingga anak semakin paham. Oiya, mengucapkan kata-kata kotor di depan anak ya. Hal itu bisa dicontoh anak dan memberikan pengaruh yang buruk untuk sikapnya.
10. Berikan Contoh Mengucapkan Kata Secara Perlahan
Cara melatih bayi berbicara selanjutnya yakni dengan memberikan contoh yang benar dan perlahan. Misalnya Bunda mengajari anak mengucapkan kata “tidur”. Maka ucapkan kata tersebut tanpa tergesa-gesa.
Gerakan bibir dengan perlahan dan berulang di depan anak. “Ti-dur”. “Ayo ti-dur”. Kemudian sambil peragakan gaya tidur. Bunda bisa mendeskripsikan dengan cara meletakkan telapak tangan di atas kepala serambi memejamkan mata.
Dengan demikian, anak akan mengerti maksud dari kata “tidur”. Tindakan ini bisa mengurangi kebiasaan anak berbicara cadel.
Nah, itulah ulasan tentang 10 Cara Melatih Bayi Agar Cepat Berbicara dengan Lancar. Apabila penjelasan di atas ada yang kurang jelas, atau Anda ingin memberikan kami rekomendasi selanjutnya harus membuat artikel apa, silahkan comment di bawah ya gais. Semoga bermanfaat...
Artikel lainnya:
Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi seputar bisnis di indonesia, anda bisa membacanya pada artikel terkait dibawah ini :