10 Ciri Bayi Asi Kurang Gizi Dan Cara Mengatasinya, Busui Perlu Tahu

Sedang Trending 1 minggu yang lalu

Jakarta -

Kekurangan gizi kronis pada bayi dapat mengganggu tumbuh kembang Si Kecil lho. Ketahui karakter bayi ASI kurang gizi dan langkah mengatasinya agar Bunda bisa mengatasinya sesegera mungkin.

Nutrisi nan tepat sangatlah krusial dalam menunjang kesehatan bayi, pertumbuhan, dan perkembangannya. Jika mereka tidak mau makan alias tidak mendapatkan cukup kalori alias nutrisi nan tepat, maka bakal terjadi masalah di kemudian hari.

Ya, saat bayi ASI kurang gizi memang bukan saja membikin mereka condong kelaparan tetapi juga dapat berakibat melemahkan sistem kekebalan tubuh, membuka celah terhadap jangkitan dan menunda penyembuhan, seperti dikutip dari laman Feedingmatters.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Apalagi, sejak bayi lahir, ASI merupakan satu-satunya makanan nan menjadi asupan utama bayi. Ketika bayi kekurangan ASI dan tidak terpenuhi kebutuhan gizi hariannya, tentunya mengganggu sistem kekebalannya serta tumbuh kembang mereka.

Penyebab kurang gizi pada bayi

Kurang gizi ataupun malnutrisi bukanlah suatu penyakit alias kelainan. Sebaliknya, anggap saja ini sebagai tanda bahwa bayi alias anak kekurangan gizi dan tidak dapat tumbuh alias menambah berat badan nan cukup. 

Di luaran, kerap ada kesalahpahaman bahwa malnutrisi berfaedah anak tidak mendapatkan nutrisi nan cukup. Hal ini tentu bisa menjadi salah satu aspek dari kondisi tersebut. Namun, malnutrisi terjadi ketika seorang anak tidak mendapatkan nutrisi nan tepat untuk tumbuh secara normal. Ini mungkin dikarenakan seorang anak sebagai berikut ya, Bunda:

1. Tidak menerima cukup kalori dikarenakan jumlah ASI nan diminum kurang alias tidak sesuai kebutuhannya, pengasuh tidak memperhatikan isyarat lapar bayi, alias argumen lainnya.
2. Tidak dapat mempertahankan cukup kalori dikarenakan serangan diare alias gangguan kesehatan lainnya. Seperti misalnya adanya alergi gluten, dan fibrosis kistik nan dapat memengaruhi keahlian anak dalam menyerap dan menyimpan nutrisi dalam tubuh.
3. Membutuhkan diet medis khusus. Seperti diketahui bahwa beberapa masalah kesehatan dan kondisi genetik nan kurang umum seperti kesalahan metabolisme bawaan dapat mengubah keahlian tubuh anak untuk memproses nutrisi dengan baik dari pola makan normal dengan baik alias apalagi dengan aman. Anak-anak inilah nan memerlukan pertimbangan dan perawatan medis untuk tumbuh dan berkembang.

Risiko jika bayi kurang gizi

Bagi bayi dan balita, dua tahun pertama kehidupannya merupakan masa krusial dimana tubuh dan otaknya berkembang. Biasanya, otak bayi tumbuh selama tahun pertama dan sepanjang hidupnya. Gizi nan jelek pada masa ini dapat menyebabkan kerusakan jangka panjang pada perkembangan otak. Masalah lain nan mungkin timbul akibat gizi jelek pada anak antara lain:

1. Tidak mencapai ukuran optimalnya saat dewasa, nan dapat menyebabkan rendahnya kapabilitas bentuk untuk beraktivitas dan bekerja.
2. Masalah pembelajaran nan dapat menyebabkan nilai ujian lebih rendah dan lebih banyak ketidakhadiran di sekolah.
3. Berkurangnya kekebalan tubuh nan menyebabkan akibat tertular lebih banyak penyakit menular.

Ciri bayi ASI kurang gizi

Saat bayi ASI kekurangan gizi, sebenarnya ada indikasi alias tanda nan mungkin terlihat. Sayangnya, tidak semua ibu menyusui menyadari perihal tersebut. Yuk, cari tahu apa saja sebenarnya karakter bayi ASI kurang gizi agar busui lebih mengerti dan mengenali kondisi bayinya saat mengalami malnutrisi:

1. Tidak bertambah berat badan pada tingkat nan diharapkan (pertumbuhan terputus-putus).
2. Adanya perubahan perilaku, seperti mudah tersinggung, lamban, alias cemas.
3. Tingkat daya nan rendah dan lebih mudah capek dibandingkan anak-anak lain.
4. Terjadi penurunan berat badan.
5. Makan lebih sedikit dari biasanya.
6. Kurang makan lantaran masalah perut.
7. Kurang aktif alias mempunyai tingkat aktivitas nan lebih rendah daripada biasanya.
8. Tidak bertambah tinggi.
9. Penambahan berat badan nan lambat.
10. Tidur lebih banyak dari biasanya.

Cara mengatasi bayi ASI kurang gizi

Jika Bunda merasa  bayi Bunda berisiko mengalami malnutrisi, segeralah mencari support medis. Mulailah dengan berbincang dengan master anak. Seorang master anak dapat membantu menilai pola pertumbuhan anak dengan menggunakan perangkat seperti diagram pertumbuhan dan skor Z. Dokter juga dapat merujuk Bunda ke master ahli jika diperlukan seperti dikutip dari laman Providence.

Bunda juga dapat berkonsultasi dengan konselor laktasi agar persoalan menyusui bisa teratasi dan kebutuhan harian bayi terpenuhi melalui ASI. Dokter juga mungkin bisa merujuk Bunda ke mahir gizi untuk membantu meningkatkan nutrisi dan menyediakan beragam pilihan makanan nan dapat membantu meningkatkan berat badan bayi Bunda.

Semoga informasinya membantu ya, Bunda.

Bagi Bunda nan mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

Selengkapnya
Sumber HaiBunda
HaiBunda